PERUBAHAN SOSIAL MULAI DARI ZAMAN DULU SAMPAI SEKARANG

Perubahan sosial tradisional sampai modern
Apa sih perubahan sosial itu? Menurut saya, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada kebudayaan material (berwujud), sehingga berpengaruh terhadap kebudayaan immaterial (tidak berwujud).

Perubahan sosial terjadi karena beberapa faktor yaitu internal dan eksternal. Faktor internal yaitu dikarenakan struktural masyarakat terhadap turunnya harga dari sembako sehingga petani menjual bahan baku ke pabrik dengan harga yang mahal. Sedangkan Faktor eksternal yaitu adanya pengaruh dari budaya luar yang membuat masyarakat setempat tidak mau ketinggalan kemajuan dengan daerah lain.

Perubahan perabot rumah tangga dari zaman dulu dan zaman sekarang


perubahan sosial memanglah ada dari masa ke masa yaitu salah satunya perubahan wadah menanak nasi zaman dulu ke zaman sekarang yang pada umumnya zaman dulu itu terbuat dari bahan yang sangat sederhana yaitu tanah liat dan terbuat dari anyaman bambu berbentuk kerucut yang pada dasarnya tanah liat memiliki ciri khas tersendiri yaitu bisa menanak nasi jadi lebih enak tetapi dengan adanya perubaahan zaman dahulu pun atau bisa disebut kukusan sudah langka sekali ada yang melestarikan kukusan yang terbuat dari tanah liat dan anyaman bambu berbentuk kerucut itu pun cuma beberapa saja yang mengolah pun orangnya sudah tua reta satu satunya penerusnya adalah keturunanya namun, anak muda dizaman sekarang memilih untuk merantau ketimbang meneruskan budidaya kukusan dari tanah liat dan anyaman bambu berbentuk kerucut. Proses memasak nasi pun lebih kompleks daripada sekarang. Beras harus direbus dahulu, lalu saat setengah matang, nasi dimasukkan ke dalam kukusan/sarangan dan dikukus atau diliwet. Prosesnya panjang, berbeda dengan sekarang yang kalau mau masak nasi tinggal pencet ‘klik’ beberapa kali, lalu nasi akan masak sendiri.

Perubahan Pawon dari zaman dulu hingga zaman sekarang

Untuk mengepulkan asap dapur, orang terdahulu perlu mencari dan menyiapkan kayu bakar kering dan bagus terlebih dahulu. Kalau sekarang, tinggal putar tombol ignition pada kompor saja. Memasak menggunakan tungku merupakan satu-satunya cara mengepulkan dapur di masa itu. Di tiap rumah, ada semacam pawon yang berisi dua atau lebih lubang yang di bawahnya merupakan perapian di mana kayu dibakar. Drama api yang susah menyala akibat udara lembap sudah menjadi hal yang biasa. Berbahagialah kamu yang kini apa-apa serba ada. Mau bikin mie instan tinggal pencet kompor saja. 

Perubahan  tangga zaman dahulu dan zaman sekarang
Membuat sambal kacang buat gado-gado paling enak memang memakai alu dan cobek. Tapi buat sambal-sambal dan bumbu lengkap lainnya mending pakai blender. Di dapur modern kini, meski umumnya rumah tangga sudah punya blender, agaknya masih tetap menyediakan cobek untuk memenuhi hasrat makan nasi hangat pakai sambel ulek. Ulekan ini bisa terbuat dari kayu, tanah liat, ataupun batu. Butuh proses yang lama untuk menghaluskan bumbu sebelum digunakan untuk memasak.

Perbedaan rumah zaman dulu sampai sekarang

Pada jaman dulu rumah hanyalah sebagai tempat orang-orang beristirahat dengan nyaman dan bersifat pribadi. Rumah pada jaman dulu disebut dengan desain tradisional.
Rumah jaman dulu model Joglo merupakan rumah adat khas Jawa. Ciri khas dari rumah jaman dulu yang satu ini terletak di bagian bubungan atap tinggi yang terbagi menjadi dua susun. Susunan pertama menjulang ke atas, sementara susunan kedua memanjang ke kanan dan ke kiri. Rumah Joglo umumnya terbuat dari kayu dan memiliki bagian teras yang luas. Tiang-tiang kayu yang berukuran kecil menjadi penyangga utama dari rumah Joglo. Biasanya, dalam satu bagian sisi rumah, minimal ada empat tiang kayu kecil tersebut.

Tetapi pada jaman kini jaman modern ini semua desain dan hampir semua desain arsitektur kini mengaplikasikan konsep bangunan atau desain arsitektur modern. Semua itu bisa kita lihat sendiri dari segi teknolgi dan material -- material bahan yang ada seperti besi, kaca, paku, semen dan lainnya. Gaya desain kekinian perumahan akan terlihat sangat mencolok, yaitu dengan menggunakan konsep desain minimalis, banyak jendela, menggunakan pintu geser, meminimalisir adanya sekat di dalam rumah, dan menggunakan warna-warna sesuai konsep keinginan masing-masing individu (tidak lagi terikat oleh sistem budaya atau kepercayaan).



Penyusun :
1. M.Fadhil Arroyan (XII IPS 1, 18) 
2. Syahrul Ni'am (XII IPS 1, 32) 
3. Siti Rohmawati (XII IPS 1, 31)

Postingan populer dari blog ini

Jalan-Jalan Melihat Proses Pembuatan Batik Lasem

Learning Tour Balongan